Feature news

Tampilkan postingan dengan label sikap. Tampilkan semua postingan

Cinta bukanlah kata murah

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan
dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta.
namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Cinta itu adalah perasaan yang mesti

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia,
ia laksana setetes embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji….


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri,
dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengobati segala luka di hati orang yang mendengarnya.dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Cinta itu seperti sinar matahari,

Cinta itu seperti sinar matahari, memberi TANPA mengharap kembali. Cinta itu seperti sinar matahari, TIDAK MEMILIH siapa yang ia sinari. Cinta itu seperti sinar matahari yang MEMBERI KEHANGATAN DI HATI

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Cinta akan menyakitkan ketika

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah
dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Perandaian Cinta

Jika kamu memancing ikan, setelah ikan itu terlekat di mata kail,
hendaklah kamu mengambil ikan itu, janganlah sesekali kamu lepaskan ia ke dalam air begitu saja, Karena ia akan sakit karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita sepanjang hidupnya, Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya, janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja, Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Belajar Bersyukur

Belajarlah bersyukur dengan jodoh anugerah Tuhan,
janganlah kamu mendambakan wanita secantik Balqis, jika dirimu tidak seindah Nabi Sulaiman, Mengapa mengharapkan teman setampan Nabi Yusuf, kalau dirimu tidak setulus Zulaikha, tak perlu mencari seistimewa Khadijah, jika dirimu tidak sesempurna Rasulullah SAW...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

You Never Change If You Never Try


"You Never Change If You Never Try..do it your own way by your self.Dont give up and be a weak until we die.Try to the best things what you got. BECAUSE YOU ARE NOT A LOOSER !!"

"Apapun yang bisa di bayangkan pikiran manusia, serta di yakini dan diusahakannya.. PASTI AKAN TERCAPAI!!!"

"Tanda akal seseorang itu adalah pekerjaannya, dan tanda ilmu seseorang itu adalah perkataannya."
"Gagal dalam kemuliaan adalah lebih baik, daripada menang dalam kehinaan dan kecurangan."

"Bicaralah ketika engkau merasa tak kunjung damai,biarkan teman''di sampingmu setia untuk mendengar semua keluhanmu itu,karena dunia ini tak mungkin selalu ada keluarga yang mampu mendengar semua rasa yang kau pendamkan dalam benak mu.di samping mu masih ada yang punyai derita batin sama seperti mu"

"Tidak ada satupun sifat yang diberikan Tuhan kepada kita, yang tidak pernah berguna."

"Gagal dalam sebuah pertempuran akan lebih ksatria,daripada gagal sebelum sempat menarik pedang"

"Rasa hormat tidak selalu membawa persahabatan, tapi persahabatan tidak mungkin ada tanpa rasa hormat."

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah menang


"Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah menang."

"Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda sendiri"

"Pekerjaan yang berat apabila kita menikmati pekerjaan tersebut maka pekerjaan akan menjadi mudah dikerjakan dan memuaskan"

"Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya."

"Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."

"Keberhasilan kita di masa depan lebih penting, daripada kepedihan kita di masa lalu."

"Jangan membiarkan masalah bertumpuk sampai akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikannya"

"Jangan terlalu berharap apa yang dapat dunia berikan untukmu,Tetapi berikanlah yang terbaik untuk dunia. Niscaya dunia akan menjadi tempat yang lebih indah"

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Abu Nawas dan Orang-Orang Kanibal


Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. Ia tidak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.
Pada suatu perkampungan, Abu Nawas sempat melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara hingar bingar seperti suara kerumunan puluhan orang. Abu tertarik, ingin melihat untuk apa orang-orang badui berkumpul di sana, ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang badui menjual bubur haris yaitu bubur khas makanan para petani. Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu, merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa. Abu Nawas beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. Ia merasa hawa di situ amat sejuk dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian mengantuk dan tertidur di bawah pohon.

Abu Nawas tak tahu berapa lama ia tertidur, tahu-tahu ia merasa dilempar ke atas lantai tanah. Brak! iapun tergagap bangun.

"Kurang ajar! Siapa yang melemparku ?" tanyanya heran sembari menengok kanan kiri. Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi. Seperti penjara.

"Hai keluarkan aku! Kenapa aku dipenjara di sini...!"

Tidak berapa lama kemudian muncul saorang badui bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.

"Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !" kata orang sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan. Abu Nawas tidak segera makan.

"Mengapa aku dipenjara?"

"Kau akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris."

"Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?"

"Tepat... itulah makanan favorit kesukaan kami."

"Kami... ? Jadi kalian sekampung suka makan daging manusia?"

"Iya, termasuk dagingmu, sebab besok pagi kau akan kami sembelih!"

"Sejak kapan kalian makan daging manusia?"

"Oh ...sejak lama... setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia."

"Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?"

"Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk dijadikan bubur."

Abu Nawas diam sejenak. Ia berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskankan diri dari bahaya maut ini. Ia merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada, kanibalisme, ada manusia makan manusia.

"Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk." pikir Abu Nawas.

"Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung, kalau perlu...!" Setelah memberi makan berupa bubur badui itu meninggalkan Abu Nawas.

Abu Nawas tentu saja tak berani makan bubur itu jangan-jangan bubur manusia. Ia menahan lapar semalaman tak tidur, tubuhnya yang kurus makin nampak kurus. Esok harinya badui itu datang lagi.

"Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati." Abu Nawas berkata, "Tubuhku ini kurus, kalaupun kau sembelih kau tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kau setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari."

"Benarkah?"

"Aku tidak pernah bohong!" Orang badui itu diam sejenak, ia menatap tajam ke arah Abu Nawas. Entah kenapa akhirnya orang badui itu mempercayai dan melepaskan Abu Nawas.

Abu Nawas langsung pergi ke istana menghadap Baginda. Setelah berbasa-basi maka Baginda bertanya kepada Abu Nawas.

"Ada apa Abu Nawas? Kau datang tanpa kupanggi!?"

"Ampun Tuanku, hamba baru saja pulang dari suatu desa yang aneh."

"Desa aneh, apa keanehannya?"

"Di desa tersebut ada orarig menjual bubur haris yang khas dan sangat lezat. Di samping itu hawa di desa itu benar-benar sejuk dan segar."

"Aku ingin berkunjung ke desa itu, Pengawal! Siapkan pasukan!"

"Ampun Tuanku, jangan membawa – bawa pengawal. Tuanku harus menyamar jadi orang biasa."

"Tapi ini demi keselamatanku sebagai seorang raja."

"Ampun Tuanku, jika bawa-bawa tentara maka orang sedesa akan ketakukan dan Tuanku takkan dapat melihat orang menjual bubur khas itu."

"Baiklah, kapan kita berangkat?"

"Sekarang juga Tuanku, supaya nanti sore kita sudah datang di perkampungan itu."

Demikianlah, Baginda dengan menyamar sebagai orang biasa mengikuti Abu Nawas ke perkampungan orang-orang badui kanibal. Abu Nawas mengajak Baginda masuk ke rumah besar tempat orang-orang makan bubur. Di sana mereka membeli bubur. Baginda memakan bubur itu dengan lahapnya.

"Betul katamu, bubur ini memang lezat!" kata. Baginda setelah makan.

"Kenapa buburmu tidak kau makan Abu Nawas."

"Hamba masih kenyang," kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah penjual bubur. Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk.

"Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar... ahhhhh... aku kok mengantuk sekali." kata Baginda.

"Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu... hamba pamit mau buang air kecil di semak belukar sana."

"Baik, pergilah Abu Nawas!" Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.

"Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!" ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan ke leher Baginda.

"Apa-apaan ini!" protes Baginda. "Jangan banyak cakap! Cepat jalan!"

Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.

"Mengapa aku di penjara?"

"Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur dengan tepung gandum dan jadilah bubur haris yang terkenal lezat. Hahahahaha...!"

"Astaga... jadi yang kumakan tadi...?"

"Betul... kau telah memakan bubur kami, bubur manusia."

"Hoekkkkk.... !" Baginda mau muntah tapi tak bisa.

"Sekarang tidurlah, berdoalah, sebab besok kau akan mati."

"Tunggu..."

"Mau apa lagi?"

"Berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu?"

"Lima puluh dirham!"

"Cuma segitu?"

"Iya!"

"Aku bisa memberimu lima ratus dirham hanya dengan menjual topi."

"Ah, masak?"

"Sekarang berikan aku bahan kain untuk membuat topi. Besok pagi boleh kau coba menjual topi buatanku itu ke pasar. Hasilya boleh kau miliki semua!"

Badui itu ragu, ia berbalik melangkah pergi. Tak lama kemudian kembali lagi dengan bahan-bahan untuk membuat topi.

Esok paginya Baginda menyerahkan sebuah topi yang bagus kepada si badui.Baginda berpesan,

"Juallah topi ini kepada menteri Farhan di istana Bagdad."

Badui itu menuruti saran Baginda. Menteri Farhan terkejut saat melihat seorang badui datang menemuinya. "Mau apa kau?" tanya Farhan.

"Menjual topi ini..." Farhan melirik, topi itu memang bagus. Ia mencoba memeriksanya dan alangkah terkejutnya ketika melihat hiasan berupa huruf-huruf yang maknanya adalah surat dari Baginda yang ditujukan kepada dirinya.

"Berapa harga topi ini?"

"Lima ratus dirham tak boleh kurang!"

"Baik aku beli!"

Badui itu langsung pulang dengan wajah ceria. Sama sekali ia fak tahu jika Farhan telah mengutus seorang prajurit untuk mengikuti langkahnya. Siangnya prajurit itu datang lagi ke istana dengan melaporkan lokasi perkampungan si penjual bubur. Farhan cepat bertidak sesuai pesan di surat Baginda. Seribu orang tentara bersenjata lengkap dibawa ke perkampungan. Semua orang badui di kampung itu ditangkapi sementara Baginda berhasil diselamatkan.

"Untung kau bertindak cepat, terlambat sedikit saja aku sudah jadi bubur!" kata Baginda kepada Farhan.

"Semua ini gara-gara Abu Nawasl" kata Farhan. "Benar! Tapi juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya adalah orang-orang kanibal!"

"Bagaimanapun Abu Nawas harus dihukum!"

"Ya, itu pasti!"

"Hukuman mati!" sahut Farhan.

"Hukuman mati? Ya, kita coba apakah dia bisa meloloskan diri?" sahut Baginda.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Saya Bukan Sayuran


Suatu kali Nasrudin menjadi orang penting di istana. Ia gunakan posisinya ini untuk menunjukkan cara mengatur orang-orang di dalam istana. Suatu hari Raja merasa lapar sekali. Beberapa tukang masak menyajikan hidangan yang luar biasa enaknya, sehingga Raja meminta Kepala Istana untuk menyiapkan makanan seperti itu setiap hari.
"Bukankah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah?" tanya sang Raja kepada Nasrudin.

"Teramat baik, Tuanku." jawab Nasrudin.

Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang Raja berteriak:

"Singkirkan semuanya! Aku benci makanan-makanan ini!"

"Ini memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku," ujar Nasrudin.

"Tapi, Mullah, belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan itu sayuran yang terbaik."

"Memang benar, Tuanku. Tapi hamba ini adalah pelayan Raja, bukan sayuran."

Ya sebagai seorang pelayan tentunya Nasrudin harus patuh dan nurut saja apa kata baginda.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Menuang Gandum yang Bukan Miliknya


Nasrudin kedapatan sedang menuang gandum milik tetangganya ke dalam karung gandumnya di toko koperasi. Akhirnya ia dibawa ke pengadilan.
"Saya memang bodoh. Saya tidak bisa membedakan antara gandum mereka dengan gandum saya," katanya. "Kalau begitu kenapa tidak kau tuangkan saja gandummu ke kantong orang lain?" tanya hakim.

"Tapi saya bisa membedakan yang mana gandum saya di antara milik orang lain. Saya kan tidak sebodoh itu!"

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »