Feature news

Tampilkan postingan dengan label mengobati hati. Tampilkan semua postingan

Orang yang benar-benar miskin ialah


*Jgn Takut membuat kesalahn Namun,pastikan Anda tdk membuat kesalahan yg sama kedua kalinya.

*Tetap menjadi diri Anda sendiri dalam dunia yang tak henti berusaha untuk membuat Anda berubah, ini adalah prestasi terbesar diri Anda

*Hidup ini milikkmu, kamu peran utamanya, kamu penulis skenarionya, kamu yg merancangnya menjadi HIDUP dan Tuhan yg mewujudkannya
*Mata hanya bisa melihat apa yg ada diluar diri kita. Hati melihat siapa diri kita ini.

*Orang yang benar-benar miskin ialah orang yang slalu takut miskin

*Sekali orang memandangmu tak baik, maka apapun yg kamu lakukan akan selalu terlihat tak baik

*Rubahlah hari ini menjadi lebih baik dari hari kemarin. Caranya? Mari kita 'berusaha'

*Sejujurnya semua brgantung pd 'kemauan' dirimu. Kamu lah yg 'harus' menentukan ingin melangkah atau hanya diam ditempat.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

mencintai pantulan diri sendiri

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri,
dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengobati segala luka di hati orang yang mendengarnya.dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Selesaikanlah suatu masalah dengan segera


*Pelan namun pasti lebih baik daripada cepat namun tak beraturan.

*Dalam berusaha, cari lah cara yg 'halal'. Bukan 'menghalalkan' berbagai cara.

*Bercermin pada kisah masalalu adalah langkah awal untuk menyusun kisah hari ini.

*Janganlah kamu putus asa karena hinaan dan janganlah kamu terlena karena pujian.
*Orang yg berlari kencang tapi 'tidak' mempunyai tujuan akn dikalahkan orang yg berlari sewajarnya tapi mempunyai tujuan.

*Jika kamu memiliki sejumlah tugas berat yg harus dijalani, selesaikanlah yg paling berat terlebih dahulu.

*Gagal adalah pelajaran yg berharga. Dmn kita dapat mengetahui kekurangan kita, agar berusaha lagi dengan cara yg lain.

*Jangan takut untuk mengakui bahwa Anda yang kurang sempurna

*Jangan takut menghadapi resiko. krn dgn begitu kita diajarkan untuk menjadi lebih berani.

*Selesaikanlah suatu masalah dengan segera. jgn hanya mendiamkannya apalagi menambah masalahnya dengan sikap diam itu



|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kamu tak akan pernah bisa mewujudkan impianmu


*Banyak org membenci aktifitas hari senin, namun taukah bahwa tanpa hari senin aktifitas tdk akan dimulai dgn sempurna

*Kita akan hidup tenang jika kita tdk melakukan kejahatan dan bersedih dgn apa yg dialami

*setiap orang sukses yg yg pernah saya jumpai mengatakan kehidupanku berubah ketika aku mulai percaya diriku
*kehidupan adalah tragedi bagi org2 yg merasa dan komedi bagi org yg berpikir

*Bukan dengan "kata-kata" tapi dengan "upaya" yang dapat membuktikan sebuah kepercayaan.

*Menunggu ataupun meninggalkan itu menyakitkan.Tp lbh menyakitkan saat km tak mampu memilih antara menunggu/meninggalkan

*Kamu tak akan pernah bisa mewujudkan impianmu jika kamu terlalu sibuk melihat siapa saja yg memperhatikanmu.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Cintailah Seseorang


Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Saat sahabat menjadi kekasih

Berpikirlah sebelum berbicara, karena dengan begitu, kamu akan mengurangi kesalahan pun masalah yang mungkin akan terjadi. Jika kamu percaya pada dirimu, tidak ada yang dapat menghentikanmu untuk mencapai apa yang kamu inginkan.

Lakukan yang terbaik sekarang. Karena akan lebih buruk bila menyesali yang sudah berlalu dan mengkhawatirkan yang akan datang.

Saat 2 sahabat menjadi kekasih, itu ketulusan. Saat 2 mantan kekasih menjadi sahabat, itu kedewasaan.

Terlalu sombong untuk berpikir km tak membutuhkan teman, terlalu naif untuk berpikir semua orang adalah temanmu.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Cinta yang menyakitkan

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah
dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Pengharapan Kepada Seseorang

Jika kamu memancing ikan, setelah ikan itu terlekat di mata kail,
hendaklah kamu mengambil ikan itu, janganlah sesekali kamu lepaskan ia ke dalam air begitu saja, Karena ia akan sakit karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita sepanjang hidupnya, Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya, janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja, Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Jangan Mengganggu Hidup Seseorang

Janganlah kamu mengganggu hidup seseorang
dengan mencuri hatinya jika kamu tidak ikhlas mencintainya, kelak kamu akan berlaku kejam dengan meninggalkannya dan membiarkan hatinya terluka dan hidupnya menderita...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Gunakan Waktumu


"Tidak menyesali ataupun dendam/marah pada hal-hal yang sudah berlalu, dan tidak menaruh rasa cemas yang berlebihan akan masa mendatang, itulah ketenangan sejati"

"Salah satu hal yang tidak dapat di daur ulang adalah waktu yang telah terbuang. Jadi pastikanlah kamu menggunakan setiap waktumu dengan baik."

"Jangan engkau katakan setiap apa yang engkau ketahui, tapi ketahuilah setiap apa yang engkau katakan."

"Membuang waktu mu untuk melakukan hal yang tidak berguna dapat menghancurkan masa depanmu"

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Abu Nawas


Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. Ia tidak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.
Pada suatu perkampungan, Abu Nawas sempat melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara hingar bingar seperti suara kerumunan puluhan orang. Abu tertarik, ingin melihat untuk apa orang-orang badui berkumpul di sana, ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang badui menjual bubur haris yaitu bubur khas makanan para petani. Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu, merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa. Abu Nawas beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. Ia merasa hawa di situ amat sejuk dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian mengantuk dan tertidur di bawah pohon.

Abu Nawas tak tahu berapa lama ia tertidur, tahu-tahu ia merasa dilempar ke atas lantai tanah. Brak! iapun tergagap bangun.

"Kurang ajar! Siapa yang melemparku ?" tanyanya heran sembari menengok kanan kiri. Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi. Seperti penjara.

"Hai keluarkan aku! Kenapa aku dipenjara di sini...!"

Tidak berapa lama kemudian muncul saorang badui bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.

"Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !" kata orang sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan. Abu Nawas tidak segera makan.

"Mengapa aku dipenjara?"

"Kau akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris."

"Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?"

"Tepat... itulah makanan favorit kesukaan kami."

"Kami... ? Jadi kalian sekampung suka makan daging manusia?"

"Iya, termasuk dagingmu, sebab besok pagi kau akan kami sembelih!"

"Sejak kapan kalian makan daging manusia?"

"Oh ...sejak lama... setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia."

"Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?"

"Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk dijadikan bubur."

Abu Nawas diam sejenak. Ia berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskankan diri dari bahaya maut ini. Ia merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada, kanibalisme, ada manusia makan manusia.

"Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk." pikir Abu Nawas.

"Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung, kalau perlu...!" Setelah memberi makan berupa bubur badui itu meninggalkan Abu Nawas.

Abu Nawas tentu saja tak berani makan bubur itu jangan-jangan bubur manusia. Ia menahan lapar semalaman tak tidur, tubuhnya yang kurus makin nampak kurus. Esok harinya badui itu datang lagi.

"Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati." Abu Nawas berkata, "Tubuhku ini kurus, kalaupun kau sembelih kau tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kau setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari."

"Benarkah?"

"Aku tidak pernah bohong!" Orang badui itu diam sejenak, ia menatap tajam ke arah Abu Nawas. Entah kenapa akhirnya orang badui itu mempercayai dan melepaskan Abu Nawas.

Abu Nawas langsung pergi ke istana menghadap Baginda. Setelah berbasa-basi maka Baginda bertanya kepada Abu Nawas.

"Ada apa Abu Nawas? Kau datang tanpa kupanggi!?"

"Ampun Tuanku, hamba baru saja pulang dari suatu desa yang aneh."

"Desa aneh, apa keanehannya?"

"Di desa tersebut ada orarig menjual bubur haris yang khas dan sangat lezat. Di samping itu hawa di desa itu benar-benar sejuk dan segar."

"Aku ingin berkunjung ke desa itu, Pengawal! Siapkan pasukan!"

"Ampun Tuanku, jangan membawa – bawa pengawal. Tuanku harus menyamar jadi orang biasa."

"Tapi ini demi keselamatanku sebagai seorang raja."

"Ampun Tuanku, jika bawa-bawa tentara maka orang sedesa akan ketakukan dan Tuanku takkan dapat melihat orang menjual bubur khas itu."

"Baiklah, kapan kita berangkat?"

"Sekarang juga Tuanku, supaya nanti sore kita sudah datang di perkampungan itu."

Demikianlah, Baginda dengan menyamar sebagai orang biasa mengikuti Abu Nawas ke perkampungan orang-orang badui kanibal. Abu Nawas mengajak Baginda masuk ke rumah besar tempat orang-orang makan bubur. Di sana mereka membeli bubur. Baginda memakan bubur itu dengan lahapnya.

"Betul katamu, bubur ini memang lezat!" kata. Baginda setelah makan.

"Kenapa buburmu tidak kau makan Abu Nawas."

"Hamba masih kenyang," kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah penjual bubur. Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk.

"Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar... ahhhhh... aku kok mengantuk sekali." kata Baginda.

"Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu... hamba pamit mau buang air kecil di semak belukar sana."

"Baik, pergilah Abu Nawas!" Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.

"Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!" ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan ke leher Baginda.

"Apa-apaan ini!" protes Baginda. "Jangan banyak cakap! Cepat jalan!"

Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.

"Mengapa aku di penjara?"

"Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur dengan tepung gandum dan jadilah bubur haris yang terkenal lezat. Hahahahaha...!"

"Astaga... jadi yang kumakan tadi...?"

"Betul... kau telah memakan bubur kami, bubur manusia."

"Hoekkkkk.... !" Baginda mau muntah tapi tak bisa.

"Sekarang tidurlah, berdoalah, sebab besok kau akan mati."

"Tunggu..."

"Mau apa lagi?"

"Berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu?"

"Lima puluh dirham!"

"Cuma segitu?"

"Iya!"

"Aku bisa memberimu lima ratus dirham hanya dengan menjual topi."

"Ah, masak?"

"Sekarang berikan aku bahan kain untuk membuat topi. Besok pagi boleh kau coba menjual topi buatanku itu ke pasar. Hasilya boleh kau miliki semua!"

Badui itu ragu, ia berbalik melangkah pergi. Tak lama kemudian kembali lagi dengan bahan-bahan untuk membuat topi.

Esok paginya Baginda menyerahkan sebuah topi yang bagus kepada si badui.Baginda berpesan,

"Juallah topi ini kepada menteri Farhan di istana Bagdad."

Badui itu menuruti saran Baginda. Menteri Farhan terkejut saat melihat seorang badui datang menemuinya. "Mau apa kau?" tanya Farhan.

"Menjual topi ini..." Farhan melirik, topi itu memang bagus. Ia mencoba memeriksanya dan alangkah terkejutnya ketika melihat hiasan berupa huruf-huruf yang maknanya adalah surat dari Baginda yang ditujukan kepada dirinya.

"Berapa harga topi ini?"

"Lima ratus dirham tak boleh kurang!"

"Baik aku beli!"

Badui itu langsung pulang dengan wajah ceria. Sama sekali ia fak tahu jika Farhan telah mengutus seorang prajurit untuk mengikuti langkahnya. Siangnya prajurit itu datang lagi ke istana dengan melaporkan lokasi perkampungan si penjual bubur. Farhan cepat bertidak sesuai pesan di surat Baginda. Seribu orang tentara bersenjata lengkap dibawa ke perkampungan. Semua orang badui di kampung itu ditangkapi sementara Baginda berhasil diselamatkan.

"Untung kau bertindak cepat, terlambat sedikit saja aku sudah jadi bubur!" kata Baginda kepada Farhan.

"Semua ini gara-gara Abu Nawasl" kata Farhan. "Benar! Tapi juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya adalah orang-orang kanibal!"

"Bagaimanapun Abu Nawas harus dihukum!"

"Ya, itu pasti!"

"Hukuman mati!" sahut Farhan.

"Hukuman mati? Ya, kita coba apakah dia bisa meloloskan diri?" sahut Baginda.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Membalas Tipu Muslihat


Ada seorang Yogis (Ahli Yoga) mengajak seorang Pendeta bersekongkol akan memperdaya Iman Abu Nawas. Setelah mereka mencapai kata sepakat, mereka berangkat menemui Abu Nawas di kediamannya. Ketika mereka datang Abu Nawas sedang melakukan sholat Dhuha.
Setelah dipersilahkan masuk oleh istri Abu Nawas mereka masuk dan menunggu sambil berbincang-bincang santai. Seusai sholat Abu Nawas menyambut mereka. Abu Nawas dan para tamunya bercakap-cakap sejenak.

"Kami sebenarnya ingin mengajak engkau melakukan pengembaraan suci. Kalau engkau tidak keberatan bergabunglah bersama kami." kata Ahli Yoga.

"Dengan senang hati lalu kapan rencananya?" tanya Abu Nawas polos.

"Besok pagi." kata Pendeta.

"Baiklah kalau begitu kita bertemu di warung teh besok." kata Abu Nawas menyanggupi. Hari berikutnya mereka berangkat bersama. Abu Nawas mengenakan jubah seorang Sufi. Ahli Yoga dan Pendeta memakai seragam keagamaan mereka masing-masing.

Di tengah jalan mereka mulai diserang rasa lapar karena mereka memang sengaja tidak membawa bekal,

"Hai Abu Nawas, bagaimana kalau engkau saja yang mengumpulkan derma guna membeli makanan untuk kita bertiga. Karena kami akan mengadakan kebaktian." kata Pendeta.

Tanpa banyak bicara Abu Nawas berangkat mencari dan mengurnpulkan derma dari dusun satu ke dusun lain. Setelah derma terkumpul, Abu Nawas membeli makanan yang cukup untuk tiga orang. Abu Nawas kembali ke Pendeta dan Ahli Yoga dengan membawa makanan.

Karena sudah tak sanggup menahan rasa lapar Abu Nawas berkata, "Mari segera kita bagi makanan ini sekarang juga."

"Jangan sekarang. Kami sedang berpuasa." kata Ahli Yoga.

"Tetapi aku hanya menginginkan bagianku saja sedangkan bagian kalian terserah pada kalian." kata Abu Nawas menawarkan jalan keluar.

"Akan tidak setuju. Kita harus seiring seirama dalam berbuat apa pun." kata Pendeta.

"Betul aku pun tidak setuju karena waktu makanku besok pagi. Besok pagi aku baru akan berbuka." kata Ahli Yoga. Bukankah aku yang engkau jadikan niat pencari derma Dan derma itu telah ku tukar dengan makanan ini. Sekarang kalian tidak mengizinkan aku mengambil bagian sendiri. Itu tidak masuk akal." kata Abu Nawas mulai merasa jengkel.

Namun begitu Pendeta dan Ahli Yoga tetap bersikeras tidak mengizinkan Abu Nawas mengambil bagian yang menjadi haknya. Abu Nawas penasaran. Ia mencoba sekali lagi meyakinkan kawan-kawannya agar mengijinkan ia memakan bagianya. Tetapi mereka tetap saja menolak. Abu Nawas benar- benar merasa jengkel dan marah. Namun Abu Nawas tidak memperlihatkan sedikit pun kejengkelan dan kemarahannya.

"Bagaimana kalau kita mengadakan perjanjian." kata Pendeta kepada Abu Nawas.

"Perjanjian apa?" tanya Abu Nawas.

"Kita adakan lomba. Barangsiapa di antara kita bermimpi paling indah maka ia akan mendapat bagian yang terbanyak yang kedua lebih sedikit dan yang terburuk akan mendapat paling sedikit." Pendeta itu menjelaskan.

Abu Nawas setuju. Ia tidak memberi komentar apa-apa. Malam semakin larut. Embun mulai turun ke bumi. Pendeta dan Ahli Yoga mengantuk dan tidur. Abu Nawas tidak bisa tidur. Ia hanya berpura-pura tidur. Setelah merasa yakin kawan-kawannya sudah terlelap Abu Nawas menghampiri makanan itu. Tanpa berpikir dua kali Abu Nawas memakan habis makanan itu hingga tidak tersisa sedikit pun. Setelah merasa kekenyangan Abu Nawas baru bisa tidur.

Keesokan hari mereka bangun hampir bersamaan. Ahli Yoga dengan wajah berseri-seri bercerita, "Tadi malam aku bermimpi memasuki sebuah taman yang mirip sekali dengan Nirwana. Aku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya dalam hidup ini."

Pendeta mengatakan bahwa mimpi Ahli Yoga benar-benar menakjubkan. Betul-betul luar biasa. Kemudian giliran Pendeta menceritakan mimpinya. "Aku seolah-olah menembus ruang dan waktu. Dan ternyata memang benar. Aku secara tidak sengaja berhasil menyusup ke masa silam dimana pendiri agamaku hidup. Aku bertemu dengan beliau dan yang lebih membahagiakan adalah aku diberkatinya."

Ahli Yoga juga memuji-muji kehebatan mimpi Pendeta Abu Nawas hanya diam. Ia bahkan tidak merasa tertarik sedikitpun. Karena Abu Nawas belum juga buka mulut, Pendeta dan Ahli Yoga mulai tidak sabar untuk tidak menanyakan mimpi Abu Nawas.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Kena Tipu


Karena kesulitan uang, Abu Nawas memutuskan untuk menjual keledai kesayangannya. Keledai itu merupakan kendaraan Abu Nawas satu-satunya. Sebenarnya ia tidak tega untuk menjualnya. Tetapi keluarga Abu Nawas amat membutuhkan uang. Dan istrinya setuju.
Keesokan harinya Abu Nawas membawa keledai ke pasar. Abu Nawas tidak tahu kalau ada sekelompok pencuri yang terdiri dari empat orang telah mengetahui keadaan dan rencana Abu Nawas. Mereka sepakat akan memperdaya Abu Nawas. Rencana pun mulai mereka susun. Ketika Abu Nawas beristirahat di bawah pohon, salah seorang mendekat dan berkata,

"Apakah engkau akan menjual kambingmu?" Tentu saja Abu Nawas terperanjat mendengar pertanyaan yang begitu tiba-tiba.

"Ini bukan kambing." kata Abu Nawas.

"Kalau bukan kambing, lalu apa?" tanya pencuri itu selanjutnya.

"Keledai." kata Abu Nawas.

"Kalau engkau yakin itu keledai, jual saja ke pasar dan dan tanyakan pada mereka." kata komplotan pencuri itu sambil berlalu. Abu Nawas tidak terpengaruh. Kemudian ia meneruskan perjalanannya. Ketika Abu Nawas sedang menunggang keledai, pencuri kedua menghampirinya dan berkata.

"Mengapa kau menunggang kambing?"

"Ini bukan kambing tapi keledai."

"Kalau itu keledai aku tidak bertanya seperti itu, dasar orang aneh. Kambing kok dikatakan keledai."

"Kalau ini kambing aku tidak akan menungganginya." jawab Abu Nawas tanpa ragu. "Kalau engkau tidak percaya, pergilah ke pasar dan tanyakan pada orang-orang di sana." kata pencuri kedua sambil berlalu.

Abu Nawas belum terpengaruh dan ia tetap berjalan menuju pasar. Pencuri ketiga datang menghampiri Abu Nawas,"Hai Abu Nawas akan kau bawa ke mana kambing itu?" Kali ini Abu Nawas tidak segera menjawab. Ia mulai ragu, sudah tiga orang mengatakan kalau hewan yang dibawanya adalah kambing. Pencuri ketiga tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia makin merecoki otak Abu Nawas,

"Sudahlah, biarpun kau bersikeras hewan itu adalah keledai nyatanya itu adalah kambing, kambing... kambiiiiiing...!"

Abu Nawas berhenti sejenak untuk beristirahat di bawah pohon. Pencuri keempat melaksanakan strategi busuknya. Ia duduk di samping Abu Nawas dan mengajak tokoh cerdik ini untuk berbincang-bincang.

"Ahaa, bagus sekali kambingmu ini...!" pencuri keempat membuka percakapan.

"Kau juga yakin ini kambing?" tanya Abu Nawas.

"Lho? ya jelas sekali kalau hewan ini adalah kambing. Kalau boleh aku ingin membelinya."

"Berapa kau mau membayarnya?"

"Tiga dirham!" Abu Nawas setuju.

Setelah menerima uang dari pencuri keempat kemudian Abu Nawas langsung pulang. Setiba di rumah Abu Nawas dimarahi istrinya. "Jadi keledai itu hanya engkau jual tiga dirham lantaran mereka mengatakan bahwa keledai itu kambing?"

Abu Nawas tidak bisa menjawab. Ia hanya mendengarkan ocehan istrinya dengan setia sambil menahan rasa dongkol. Kini ia baru menyadari kalau sudah diperdayai oleh komplotan pencuri yang menggoyahkan akal sehatnya. Abu Nawas merencanakan sesuatu. Ia pergi ke hutan mencari sebatang kayu untuk dijadikan sebuah tongkat yang nantinya bisa menghasilkan uang. Rencana Abu Nawas ternyata berjalan lancar. Hampir semua orang membicarakan keajaiban tongkat Abu Nawas. Berita ini juga terdengar oleh para pencuri yang telah menipu Abu Nawas. Mereka langsung tertarik. Bahkan mereka melihat sendiri ketika Abu Nawas membeli barang atau makan tanpa membayar tetapi hanya dengan mengacungkan tongkatnya. Mereka berpikir kalau tongkat itu bisa dibeli maka tentu mereka akan kaya karena hanya dengan mengacungkan tongkat itu mereka akan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Akhirnya mereka mendekati Abu Nawas dan berkata,

"Apakah tongkatmu akan dijual?"

"Tidak." jawab Abu Nawas dengan cuek.

"Tetapi kami bersedia membeli dengan harga yang amat tinggi." kata mereka.

"Berapa?" kata Abu Nawas pura-pura merasa tertarik.

"Seratus dinar uang emas." kata mereka tanpa ragu-ragu.

"Tetapi tongkat ini adalah tongkat wasiat satu-satunya yang aku miliki." kata Abu Nawas sambil tetap berpura-pura tidak ingin menjual tongkatnya.

"Dengan uang seratus dinar engkau sudah bisa hidup enak." kata mereka makin penasaran. Abu Nawas diam beberapa saat sepertinya merasa keberatan sekali.

"Baiklah kalau begitu." kata Abu Nawas kemudian sambil menyerahkan tongkatnya. Setelah menerima seratus dinar uang emas Abu Nawas segera melesat pulang. Para pencuri itu segera mencari warung terdekat untuk membuktikan keajaiban tongkat yang baru mereka beli. Seusai makan mereka mengacungkan tongkat itu kepada pemilik kedai. Tentu saja pemilik kedai marah.

"Apa maksudmu mengacungkan tongkat itu padaku?"

"Bukankah Abu Nawas juga mengacungkan tongkat ini dan engkau membebaskannya?" tanya para pencuri itu.

"Benar. Tetapi engkau harus tahu bahwa Abu Nawas menitipkan sejumlah uang kepadaku sebelum makan di sini!"

"Gila! Ternyata kita tidak mendapat keuntungan sama sekali menipu Abu Nawas. Kita malah rugi besar!" umpat para pencuri dengan rasa dongkol.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Marilah kita membaikkan diri

Marilah kita membaikkan diri, sebelum menyesal pun tidak ada gunanya.

Wahai Yang Maha Lembut,manjakanlah hatiku yang sendiri ini, bahagiakanlah aku dalam pernikahan yang penuh cinta, yang mesra, yang setia.


Wahai Yang Maha Cinta, sandingkanlah aku dengan jiwa pilihan-Mu, yang karena kebaikanku - baikkanlah ia, tapi jika ia lebih baik - baikkanlah aku.

Bukan kemiskinan yang merendahkan, tapi hati yang menistai kebaikannya sendiri.



|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah

 Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya.

Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang.


Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka.

Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama semangat masih menyengat.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan

Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan. Tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.

Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tak menghargai apa yang telah dimiliki.


Jangan sesali apa yg telah terjadi kemarin, tapi jika kamu tak mampu menjadi lebih baik hari ini, kamu patut menyesali.

Cinta berarti memberi; memberi perhatian, memberi kasih sayang. Dan cinta berarti tidak menuntut atau mengekang. Cinta adl memahami bhw tdk ada org yg sempurna, namun kau tdk menyerah krn kau tahu ia pantas diperjuangkan.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu

 Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Ketika seseorang berusaha menjauhi hidupmu, biarkanlah. Kepergian dia hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik tuk masuk.

Kadang masalah adalah sahabat terbaikmu. Mereka buatmu jadi lebih kuat, dan buatmu menempatkan Tuhan di sisimu yang paling dekat.


Jangan yakinkan diri bahwa dia menyukaimu, hanya karena dia bersikap manis padamu. Kadang kamu hanya sebuah pilihan ketika dia bosan.

Jangan pernah meremehkan diri sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah, dan teruslah melangkah.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Ketika jatuh cinta, jangan berjanji tak saling menyakiti

 Ketika jatuh cinta, jangan berjanji tak saling menyakiti | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Ketika jatuh cinta, jangan berjanji tak saling menyakiti, namun berjanjilah tuk tetap bertahan, meski salah satu tersakiti.

Meski tak dicintai oleh dia yg kamu cinta, tak berarti kamu merasa tak berarti.

Hargai dirimu dan temukan seseorang yg tahu itu.


Jika kamu tulus mencintanya, jangan pernah hiasi matanya dgn air mata, telinganya dgn dusta, dan hatinya dgn luka.

Orang yg pantas kamu tangisi tidak akan membuatmu menangis, dan orang yg membuatmu menangis tdk pantas kamu tangisi.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali

 Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi width=
Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali. Untuk itu, jika kamu telah dipercaya, jaga jangan sampai kamu kehilangan.

Hidupmu akan berubah lebih baik jika kamu bersedia untuk mengubah dirimu terlebih dahulu.


Hanya orang baik yang akan mendapat yang terbaik.

Cinta memang terkadang menyakitkan, namun itu jauh lebih baik daripada hidup tanpa cinta sama sekali.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh

 Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh, tetapi disaat kamu menyerah dan berhenti berusaha berdiri setelah terjatuh.


Cintai seseorang bukan karena siapa dirinya, tapi karena siapa dirimu ketika bersamanya.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »