Feature news

Tampilkan postingan dengan label kerinduan. Tampilkan semua postingan

Orang yang benar-benar miskin ialah


*Jgn Takut membuat kesalahn Namun,pastikan Anda tdk membuat kesalahan yg sama kedua kalinya.

*Tetap menjadi diri Anda sendiri dalam dunia yang tak henti berusaha untuk membuat Anda berubah, ini adalah prestasi terbesar diri Anda

*Hidup ini milikkmu, kamu peran utamanya, kamu penulis skenarionya, kamu yg merancangnya menjadi HIDUP dan Tuhan yg mewujudkannya
*Mata hanya bisa melihat apa yg ada diluar diri kita. Hati melihat siapa diri kita ini.

*Orang yang benar-benar miskin ialah orang yang slalu takut miskin

*Sekali orang memandangmu tak baik, maka apapun yg kamu lakukan akan selalu terlihat tak baik

*Rubahlah hari ini menjadi lebih baik dari hari kemarin. Caranya? Mari kita 'berusaha'

*Sejujurnya semua brgantung pd 'kemauan' dirimu. Kamu lah yg 'harus' menentukan ingin melangkah atau hanya diam ditempat.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Air Mata



“Saudaraku, ingatlah ketika seseorang datang kepada Rasulullah SAW. Seraya berkata

"Wahai Rasulullah, dengan apakah aku dapat menjaga diri dari neraka?"

Beliau Menjawab, "dengan linangan air matamu." Kemudian, orang tersebut bertanya bagaimana caranya?" Beliau menerangkan, "Kucurkanlah air mata karena takut kepada ALLAH, sebab mata yang menagis karena takut kepada-Nya tidak akan mendapat siksa."

Dalam riwayat lain disebutkan, Abdullah bin Mas'ud RA. Meriwayatkan bahwa RASULULLAH SAW bersabda "linangan air mata seseorang mukmin karena takut kepada ALLAH lebih baik dari pada ibadah satu tahun. Bertafakkur tentang kebesaran dan kekuasaan ALLAH sesaat lebih baik dari pada puasa enam puluh hari dan shalat enam puluh malam. Bukankan ALLAH memiliki para malaikat yang menyeru setiap siang dan malam?"



|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Pengharapan Kepada Seseorang

Jika kamu memancing ikan, setelah ikan itu terlekat di mata kail,
hendaklah kamu mengambil ikan itu, janganlah sesekali kamu lepaskan ia ke dalam air begitu saja, Karena ia akan sakit karena ketajaman mata kailmu dan mungkin ia akan menderita sepanjang hidupnya, Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang, setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya, janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja, Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu, dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingatmu...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Jangan Mengganggu Hidup Seseorang

Janganlah kamu mengganggu hidup seseorang
dengan mencuri hatinya jika kamu tidak ikhlas mencintainya, kelak kamu akan berlaku kejam dengan meninggalkannya dan membiarkan hatinya terluka dan hidupnya menderita...


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Menjadi Pemenang


"Seorang pemenang tidak pernah menyerah, dan orang yang menyerah tidak pernah menang."

"Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda sendiri"

"Pekerjaan yang berat apabila kita menikmati pekerjaan tersebut maka pekerjaan akan menjadi mudah dikerjakan dan memuaskan"

"Dalam hidup, ada hal yang datang dengan sendirinya, dan ada hal yang harus diperjuangkan dahulu untuk mendapatkannya."

"Tidak ada satupun di dunia ini, yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."

"Keberhasilan kita di masa depan lebih penting, daripada kepedihan kita di masa lalu."

"Jangan membiarkan masalah bertumpuk sampai akhirnya kamu enggak bisa menyelesaikannya"

"Jangan terlalu berharap apa yang dapat dunia berikan untukmu,Tetapi berikanlah yang terbaik untuk dunia. Niscaya dunia akan menjadi tempat yang lebih indah"

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Abu Nawas


Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. Ia tidak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.
Pada suatu perkampungan, Abu Nawas sempat melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara hingar bingar seperti suara kerumunan puluhan orang. Abu tertarik, ingin melihat untuk apa orang-orang badui berkumpul di sana, ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang badui menjual bubur haris yaitu bubur khas makanan para petani. Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu, merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa. Abu Nawas beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. Ia merasa hawa di situ amat sejuk dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian mengantuk dan tertidur di bawah pohon.

Abu Nawas tak tahu berapa lama ia tertidur, tahu-tahu ia merasa dilempar ke atas lantai tanah. Brak! iapun tergagap bangun.

"Kurang ajar! Siapa yang melemparku ?" tanyanya heran sembari menengok kanan kiri. Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi. Seperti penjara.

"Hai keluarkan aku! Kenapa aku dipenjara di sini...!"

Tidak berapa lama kemudian muncul saorang badui bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.

"Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !" kata orang sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan. Abu Nawas tidak segera makan.

"Mengapa aku dipenjara?"

"Kau akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris."

"Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?"

"Tepat... itulah makanan favorit kesukaan kami."

"Kami... ? Jadi kalian sekampung suka makan daging manusia?"

"Iya, termasuk dagingmu, sebab besok pagi kau akan kami sembelih!"

"Sejak kapan kalian makan daging manusia?"

"Oh ...sejak lama... setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia."

"Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?"

"Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk dijadikan bubur."

Abu Nawas diam sejenak. Ia berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskankan diri dari bahaya maut ini. Ia merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada, kanibalisme, ada manusia makan manusia.

"Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk." pikir Abu Nawas.

"Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung, kalau perlu...!" Setelah memberi makan berupa bubur badui itu meninggalkan Abu Nawas.

Abu Nawas tentu saja tak berani makan bubur itu jangan-jangan bubur manusia. Ia menahan lapar semalaman tak tidur, tubuhnya yang kurus makin nampak kurus. Esok harinya badui itu datang lagi.

"Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati." Abu Nawas berkata, "Tubuhku ini kurus, kalaupun kau sembelih kau tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kau setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari."

"Benarkah?"

"Aku tidak pernah bohong!" Orang badui itu diam sejenak, ia menatap tajam ke arah Abu Nawas. Entah kenapa akhirnya orang badui itu mempercayai dan melepaskan Abu Nawas.

Abu Nawas langsung pergi ke istana menghadap Baginda. Setelah berbasa-basi maka Baginda bertanya kepada Abu Nawas.

"Ada apa Abu Nawas? Kau datang tanpa kupanggi!?"

"Ampun Tuanku, hamba baru saja pulang dari suatu desa yang aneh."

"Desa aneh, apa keanehannya?"

"Di desa tersebut ada orarig menjual bubur haris yang khas dan sangat lezat. Di samping itu hawa di desa itu benar-benar sejuk dan segar."

"Aku ingin berkunjung ke desa itu, Pengawal! Siapkan pasukan!"

"Ampun Tuanku, jangan membawa – bawa pengawal. Tuanku harus menyamar jadi orang biasa."

"Tapi ini demi keselamatanku sebagai seorang raja."

"Ampun Tuanku, jika bawa-bawa tentara maka orang sedesa akan ketakukan dan Tuanku takkan dapat melihat orang menjual bubur khas itu."

"Baiklah, kapan kita berangkat?"

"Sekarang juga Tuanku, supaya nanti sore kita sudah datang di perkampungan itu."

Demikianlah, Baginda dengan menyamar sebagai orang biasa mengikuti Abu Nawas ke perkampungan orang-orang badui kanibal. Abu Nawas mengajak Baginda masuk ke rumah besar tempat orang-orang makan bubur. Di sana mereka membeli bubur. Baginda memakan bubur itu dengan lahapnya.

"Betul katamu, bubur ini memang lezat!" kata. Baginda setelah makan.

"Kenapa buburmu tidak kau makan Abu Nawas."

"Hamba masih kenyang," kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah penjual bubur. Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk.

"Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar... ahhhhh... aku kok mengantuk sekali." kata Baginda.

"Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu... hamba pamit mau buang air kecil di semak belukar sana."

"Baik, pergilah Abu Nawas!" Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.

"Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!" ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan ke leher Baginda.

"Apa-apaan ini!" protes Baginda. "Jangan banyak cakap! Cepat jalan!"

Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.

"Mengapa aku di penjara?"

"Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur dengan tepung gandum dan jadilah bubur haris yang terkenal lezat. Hahahahaha...!"

"Astaga... jadi yang kumakan tadi...?"

"Betul... kau telah memakan bubur kami, bubur manusia."

"Hoekkkkk.... !" Baginda mau muntah tapi tak bisa.

"Sekarang tidurlah, berdoalah, sebab besok kau akan mati."

"Tunggu..."

"Mau apa lagi?"

"Berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu?"

"Lima puluh dirham!"

"Cuma segitu?"

"Iya!"

"Aku bisa memberimu lima ratus dirham hanya dengan menjual topi."

"Ah, masak?"

"Sekarang berikan aku bahan kain untuk membuat topi. Besok pagi boleh kau coba menjual topi buatanku itu ke pasar. Hasilya boleh kau miliki semua!"

Badui itu ragu, ia berbalik melangkah pergi. Tak lama kemudian kembali lagi dengan bahan-bahan untuk membuat topi.

Esok paginya Baginda menyerahkan sebuah topi yang bagus kepada si badui.Baginda berpesan,

"Juallah topi ini kepada menteri Farhan di istana Bagdad."

Badui itu menuruti saran Baginda. Menteri Farhan terkejut saat melihat seorang badui datang menemuinya. "Mau apa kau?" tanya Farhan.

"Menjual topi ini..." Farhan melirik, topi itu memang bagus. Ia mencoba memeriksanya dan alangkah terkejutnya ketika melihat hiasan berupa huruf-huruf yang maknanya adalah surat dari Baginda yang ditujukan kepada dirinya.

"Berapa harga topi ini?"

"Lima ratus dirham tak boleh kurang!"

"Baik aku beli!"

Badui itu langsung pulang dengan wajah ceria. Sama sekali ia fak tahu jika Farhan telah mengutus seorang prajurit untuk mengikuti langkahnya. Siangnya prajurit itu datang lagi ke istana dengan melaporkan lokasi perkampungan si penjual bubur. Farhan cepat bertidak sesuai pesan di surat Baginda. Seribu orang tentara bersenjata lengkap dibawa ke perkampungan. Semua orang badui di kampung itu ditangkapi sementara Baginda berhasil diselamatkan.

"Untung kau bertindak cepat, terlambat sedikit saja aku sudah jadi bubur!" kata Baginda kepada Farhan.

"Semua ini gara-gara Abu Nawasl" kata Farhan. "Benar! Tapi juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya adalah orang-orang kanibal!"

"Bagaimanapun Abu Nawas harus dihukum!"

"Ya, itu pasti!"

"Hukuman mati!" sahut Farhan.

"Hukuman mati? Ya, kita coba apakah dia bisa meloloskan diri?" sahut Baginda.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Nasihat Gratis


Suatu hari Nasrudin pergi ke rumah hartawan untuk mencari dana. "Bilang sama tuanmu," kata Nasrudin kepada penjaga pintu gerbang, "Mullah Nasrudin datang, mau minta uang."
Sang penjaga masuk, dan kemudian ke luar lagi. "Aku khawatir, jangan-jangan, tuanku sedang pergi," katanya.

"Ke sini. Ini ada pesan untuk tuanmu," kata Nasrudin. "Meskipun ia belum memberi sumbangan, tapi tidak apa-apa, ini nasihat gratis buat tuanmu. Lain kali, kalau tuanmu pergi, jangan sampai ia meninggalkan wajahnya dijendela. Bisa-bisa dicuri orang nantinya."

Blacberry Display Picture collections [Explore more Here] <--klik

Baca Artikel Lainnya :Kata-kata Bijak::Tentang Cinta::Dunia Kampus::Dunia SENI::INDOMEMBERS

DOWLOADS Blackberry Launcher

"TENTANG PENULIS" Copyright www.kabar.50webs.com

Fadli Jabir|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir



KLIK ARTIKEL ASLI untuk pengunjung Blackberry Launcher

Follow & Stay Connected

Learn more »

Humor Sufi - Mencangkul Dalam Penjara

Karena dianggap hampir membunuh Baginda maka Abu Nawas mendapat celaka. Dengan kekuasaan yang absolut Baginda memerintahkan prajurit-prajuritnya langsung menangkap dan menyeret Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara. Waktu itu Abu Nawas sedang bekerja di ladang karena musim tanam kentang akan tiba. Ketika para prajurit kerajaan tiba, ia sedang mencangkul.
Dan tanpa alasan yang jelas mereka langsung menyeret Abu Nawas sesuai dengan titah Baginda. Abu Nawas tidak berkutik. Kini ia mendekam di dalam penjara. Beberapa hari lagi kentang-kentang itu harus ditanam. Sedangkan istrinya tidak cukup kuat untuk melakukan pencangkulan. Abu Nawas tahu bahwa tetangga-tetangganya tidak akan bersedia membantu istrinya sebab mereka juga sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Tidak ada yang bisa dilakukan di dalam penjara kecuali mencari jalan keluar. Seperti biasa Abu Nawas tidak bisa tidur dan tidak enak makan. Ia hanya makan sedikit. Sudah dua hari ia meringkuk di dalam penjara. Wajahnya murung. Hari ketiga Abu Nawas memanggil seorang pengawal. "Bisakah aku minta tolong kepadamu?" kata Abu Nawas membuka pembicaraan.

"Apa itu?" kata pengawal itu tanpa gairah.

"Aku ingin pinjam pensil dan selembar kertas. Aku ingin menulis surat untuk istriku. Aku harus menyampaikan sebuah rahasia penting yang hanya boleh diketahui oleh istriku saja."

Pengawal itu berpikir sejenak lalu pergi meninggalkan Abu Nawas. Ternyata pengawal itu menghadap Baginda Raja untuk melapor. Mendengar laporan dari pengawal, Baginda segera menyediakan apa yang diminta Abu Nawas. Dalam hati, Baginda bergumam mungkin kali ini ia bisa mengalahkan Abu Nawas. Abu Nawas menulis surat yang berbunyi:

"Wahai istriku, janganlah engkau sekali-kali menggali ladang kita karena aku menyembunyikan harta karun dan senjata di situ. Dan tolong jangan bercerita kepada siapa pun."

Tentu saja surat itu dibaca oleh Baginda karena beliau ingin tahu apa sebenamya rahasia Abu Nawas. Setelah membaca surat itu Baginda merasa puas dan langsung memerintahkan beberapa pekerja istana untuk menggali ladang Abu Nawas. Dengan peralatan yang dibutuhkan mereka berangkat dan langsung menggali ladang Abu Nawas. Istri Abu Nawas merasa heran. Mungkinkah suaminya minta tolong pada mereka? Pertanyaan itu tidak terjawab karena mereka kembali ke istana tanpa pamit. Mereka hanya menyerahkan surat Abu Nawas kepadanya.

Lima hari kemudian Abu Nawas menerima surat dari istrinya. Surat itu berbunyi: "Mungkin suratmu dibaca sebelum diserahkan kepadaku. Karena beberapa pekerja istana datang ke sini dua hari yang lalu, mereka menggali seluruh ladang kita. Lalu apa yang harus kukerjakan sekarang?"

Rupanya istrinya Abu Nawas belum mengerti muslihat suaminya. Tetapi dengan bijaksana Abu Nawas membalas: "Sekarang engkau bisa menanam kentang di ladang tanpa harus menggali, wahai istriku." Kali ini Baginda tidak bersedia membaca surat Abu Nawas lagi. Baginda makin mengakui keluarbiasaan akal Abu Nawas. Bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas masih bisa melakukan pencangkulan.


|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Umur Konsisten


"Berapa umurmu, Nasrudin?"

"Empat puluh."
"Lho? dulu, kau menyebut angka yang sama ketika aku menanyakan umurmu itu, dua tahun yang lalu?"

"Ya, aku memang selalu berusaha konsisten dengan apa yang pemah kukatakan."

"Oh, begitukah cara menepati omongan?"

"Masak kau nggak tahu?"

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Humor Sufi - Membayar Hutang


"Saudaraku," kata Nasrudin kepada seorang tetangga, "aku sedang mengumpulkan uang untuk membayar utang seorang laki-laki yang amat miskin, yang tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya."
"Sikap yang amat terpuji," komentar tetangga itu, dan kemudian memberinya sekeping uang.

"Siapakah orang itu?"

"Aku," kata Nasrudin sambil bergegas pergi. Beberapa minggu kemudian Nasrudin muncul lagi di depan pintu tetangganya itu. "Kupikir, kau mau membicarakan soal utang," kata sang tetangga yang sekarang tampak sinis.

"Betul demikian."

"Ada seseorang yang tidak bisa membayar utangnya dan engkau mengumpulkan sumbangan untuknya?"

"Ya. Memang demikian adanya."

"Lalu engkau sendiri yang meminjam uang itu?"

"Tidak untuk saat ini."

"Aku senang mendengarnya. Ini ambillah sumbangan ini."

"Terima kasih..."

"Satu hal, Nasrudin. Apa yang membuatmu begitu bersikap manusiawi terhardap masalah yang khusus ini?"

"Oh, rupanya kamu tahu... akulah yang memberi pinjaman."

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah

 Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya.

Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang.


Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka.

Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama semangat masih menyengat.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan

Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan. Tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.

Hargai apa yang kamu miliki saat ini. Kebahagiaan tak akan pernah datang kepada mereka yang tak menghargai apa yang telah dimiliki.


Jangan sesali apa yg telah terjadi kemarin, tapi jika kamu tak mampu menjadi lebih baik hari ini, kamu patut menyesali.

Cinta berarti memberi; memberi perhatian, memberi kasih sayang. Dan cinta berarti tidak menuntut atau mengekang. Cinta adl memahami bhw tdk ada org yg sempurna, namun kau tdk menyerah krn kau tahu ia pantas diperjuangkan.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali

 Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi width=
Kepercayaan yg telah hilang mungkin tak akan pernah bisa kembali. Untuk itu, jika kamu telah dipercaya, jaga jangan sampai kamu kehilangan.

Hidupmu akan berubah lebih baik jika kamu bersedia untuk mengubah dirimu terlebih dahulu.


Hanya orang baik yang akan mendapat yang terbaik.

Cinta memang terkadang menyakitkan, namun itu jauh lebih baik daripada hidup tanpa cinta sama sekali.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh

 Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Kegagalan bukanlah disaat kamu terjatuh, tetapi disaat kamu menyerah dan berhenti berusaha berdiri setelah terjatuh.


Cintai seseorang bukan karena siapa dirinya, tapi karena siapa dirimu ketika bersamanya.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Jangan sesali dia yg telah pergi

 Jangan sesali dia yg telah pergi | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Jangan sesali dia yg telah pergi. Ingatlah, ketika seseorang mengatakan Goodbye, seseorang yg lain akan datang dan mengatakan Hi.

Jangan jalani hidup dengan penyesalan. Kesalahan adalah pelajaran. Nikmati hidupmu, jadikan sebuah kenangan yg pantas diceritakan.


Jangan pernah berpikir tuk menyerah, karena jika kamu mau berusaha dgn kemungkinan yg ada, Tuhan akan membantumu melaluinya.

Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan. Meski kadang kamu tak mengerti alasannya, tapi dia selalu memberimu sebuah pelajaran.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk

 Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk tuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang buatmu semakin kuat setiap hari.

Terkadang, kamu berpikir seseorang telah berubah tanpa kamu menyadari hal itu terjadi karena dia mulai bersikap dewasa.


Sesuatu yang menyenangkan bagaimana seseorang mampu membuatmu tersenyum, hanya dengan memikirkan dirinya. Happy

Jadi dirimu sendiri agar ketika seseorang mencintai, kamu tak perlu takut jika dia akan temukan dirimu bukan orang yang ingin dia cintai.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Hidup terasa manis bagi yang berpikir demikian

 Hidup terasa manis bagi yang berpikir demikian | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Hidup terasa manis bagi yang berpikir demikian, pahit bagi yang berpikir sebaliknya.

Orang sombong biasanya suka mengatakan hal berlebihan yang sebenarnya tidak ada padanya.

Orang yang emosional biasanya kurang rasional hingga tindakannya tidak proporsional.

Kesabaran memang penuh ujian, jika anda selalu lulus, kemenangan itu akan permanen selamanya.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Hidup ini bukan hanya tentang kebahagiaanmu sendiri

 Hidup ini bukan hanya tentang kebahagiaanmu sendiri | wisdom | kata Bijak | Fadli Jabir | Motivator | Humor Sufi | Cerita Inspirasi
Hidup ini bukan hanya tentang kebahagiaanmu sendiri, namun tentang berbagi kebahagiaanmu bersama orang lain.

Ketika dia yg kamu cinta mengatakan bahwa kamu tak cukup baik baginya, kamu harus menyadari hidupmu jauh lebih baik jika tanpanya

Tdk mslh jika ssorg tdk menyukaimu. Namun akan mjd mslh jika kau membiarkan ketidaksukaan mereka mempengaruhimu.

Ada banyak "drama" dalam hidup, tapi kamu tak perlu jadi pemainnya jika kamu tak menginginkannya.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »

Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur

Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.

Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu.

Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.

Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain.


Blacberry Display Picture collections [Explore more Here] <--klik

Blacberry Display Picture collections [Explore more Here] <--klik

Baca Artikel Lainnya :Kata-kata Bijak::Tentang Cinta::Dunia Kampus::Dunia SENI::INDOMEMBERS

DOWLOADS Blackberry Launcher

"TENTANG PENULIS" Copyright www.kabar.50webs.com

Fadli Jabir|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir



KLIK ARTIKEL ASLI untuk pengunjung Blackberry Launcher

Follow & Stay Connected

Learn more »

Hati tanpa benci membentuk jiwa yang tegar dan damai

Hati tanpa benci membentuk jiwa yang tegar dan damai. Maafkanlah kesalahan masa lalu, tegaslah membebaskan diri untuk hidup seutuhnya sekarang, dan dimasa depan.

Ada beberapa hal dalam hidup ini yg akan buatmu sulit tersenyum, tapi tak peduli betapa sakit yg kamu terima, jgn lupa tuk tetap tersenyum

Ketika sesuatu yg baik pergi, jangan menyesali. Karena jika kamu percaya, sesuatu yg lebih baik telah menanti tuk kamu hampiri.

Jangan membenci dirimu jika kenyataan tak seperti yang kamu inginkan. Nikmati apa adanya dirimu. Banggalah pada dirimu sendiri.

|•SOURCE•| Articles : | Image : |

|•dont forget to follow•|@fadli_Jabir
|•Subscribe YouTube Channel•|Fadli_Jabir
|•Instagram•|Fadli_Jabir
|•Facebook•|Fadli_Jabir
|•Game & App Creations on Play Store•|Developer Fadli_Jabir
Learn more »